Lembaga riset AC Nielsen mencatat Belanja Iklan sepanjang 2008 secara keseluruhan meningkat 19 persen atau sebesar Rp41,71 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Belanja Iklan tercatat Rp. 35,08 triliun.
Peningkatan biaya ini Iklan ini menggambarkan industri perekonomian di Indonesia yang terbilang baik meskipun telah memasuki resesi ekonomi dunia.
''Belanja Iklan pada 2008 ternyata tidak dipengaruhi oleh dampak resesi ekonomi global. Walaupun demikian pada oktober 2008 belanja iklan sempat anjlok sebesar 24 persen namun tidak berlangsung lama,'' sebut Manajer Senior AC Nielsen Maikarandini, usai presentasi Belanja Iklan 2008, di Gedung Mayapanda, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta akhir bulan lalu.
Anjloknya biaya iklan pada oktober lalu, adalah sebagai sikap wait and see yang yang ditunjukkan para pelaku industri untuk tidak mengeluarkan biaya iklan akibat dampak dari resesi global.
Dia juga mengatakan, biaya Belanja Iklan tersebut kembali meningkat pada bulan November dan Desember, karena pelaku usaha menilai kondisi ekonomi di dalam negeri tidak terlalu buruk.
Lembaga riset ini juga memproyeksikan, khususnya di kuartal pertama tahun 2009, Belanja Iklan untuk kegiatan Pemilu akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya pada 2008. Masalahnya, di tahun 2009 ini, anggaran belanja Komisi Pemilihan Umum (KPU) naik 1.5000 persen atau sebesar Rp. 96 Milyar pada 2008, dibandingkan pada 2007 sebesar Rp. 6 Milyar, yang termasuk ke dalamnya Belanja Iklan.
Sebagai gambaran, riset AC Nielsen ini melibatkan 93 koran, 151 majalah atau tabloid, dan 19 televisi untuk menganalisa Belanja Iklan.
Peningkatan biaya ini Iklan ini menggambarkan industri perekonomian di Indonesia yang terbilang baik meskipun telah memasuki resesi ekonomi dunia.
''Belanja Iklan pada 2008 ternyata tidak dipengaruhi oleh dampak resesi ekonomi global. Walaupun demikian pada oktober 2008 belanja iklan sempat anjlok sebesar 24 persen namun tidak berlangsung lama,'' sebut Manajer Senior AC Nielsen Maikarandini, usai presentasi Belanja Iklan 2008, di Gedung Mayapanda, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta akhir bulan lalu.
Anjloknya biaya iklan pada oktober lalu, adalah sebagai sikap wait and see yang yang ditunjukkan para pelaku industri untuk tidak mengeluarkan biaya iklan akibat dampak dari resesi global.
Dia juga mengatakan, biaya Belanja Iklan tersebut kembali meningkat pada bulan November dan Desember, karena pelaku usaha menilai kondisi ekonomi di dalam negeri tidak terlalu buruk.
Lembaga riset ini juga memproyeksikan, khususnya di kuartal pertama tahun 2009, Belanja Iklan untuk kegiatan Pemilu akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya pada 2008. Masalahnya, di tahun 2009 ini, anggaran belanja Komisi Pemilihan Umum (KPU) naik 1.5000 persen atau sebesar Rp. 96 Milyar pada 2008, dibandingkan pada 2007 sebesar Rp. 6 Milyar, yang termasuk ke dalamnya Belanja Iklan.
Sebagai gambaran, riset AC Nielsen ini melibatkan 93 koran, 151 majalah atau tabloid, dan 19 televisi untuk menganalisa Belanja Iklan.
Comments
Post a Comment