Bersih pangkal sehat. Pepatah itu udah sering banget kita dengar. Tapi gimana dengan prakteknya? Nah, itu dia. Ternyata, banyak dari kita yang masih belum nyadar sepenuhnya arti kebersihan. Contoh nyatanya simpel aja; banyak
yang doyan buang sampah
bukan di tong sampah.
Hidayani Fitri, siswi kelas XII IPS 3 SMAN 1 Bangkinang, ngerasa kalo doski termasuk cewek yang cukup getol menjaga kebersihan. Tapi siang itu, Hidayani terpaksa membuang bungkus kue sus cemilannya di halaman sekolahnya yang rindang.
"Abis malas nyari kotak sampah," katanya beralasan.
Ney, begitu gadis ini biasa disapa bilang, di sekolahnya sebenarnya banyak terdapat kotak sampah. Bahkan di setiap ruangan ada. Saking banyaknya, sampai-sampai Ney yang hobi nonton dan jalan-jalan ini nggak pernah menghitung jumlahnya.
"Tapi bentuknya biasa aja. Warnanya kuning, ada juga yang hijau," katanya.
Ney mengungkapkan, doski sebenarnya nggak begitu tertarik memperhatikan kotak
sampah selama ini. Dan ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang, doski juga
seringkali nggah hafal di mana saja letak si kotak sampah.
"Tapi aku nggak sering kok buang sampah sembarangan. Kadang-kadang aja. Seringan aku buang ke kotak sampah," katanya sambil senyum-senyum.
Menurut Ney, tempat sampah di sekolah seharusnya dibikin seunik mungkin. Agar siswa/siswi tertarik dan nggak buang sampah sembarangan lagi. Karena, mesti kotak sampah udah lumayan banyak, ternyata yang membuang sampah di halaman sekolah juga selalu ada.
Hal ini diiyakan Icha, itu nama panggilan Anisa Wahyuli, siswi kelas XII IPA 4 SMAN 1 Bagan Batu. Gadis kelahiran Pekanbaru, 30 Juli 1991 ini bilang, jarang sekali ada sekolah yang memiliki tempat sampah yang unik. Umumnya biasa aja.
"Padahal kotak sampah tuh kan sarana yang penting. Bayangin aja kalo sekolah nggak ada kotak sampah, pasti deh berantakan dan jorok banget," kata cewek yang hobi membaca buku ini.
Selain itu, Icha juga berpikiran, seharusnya jumlah tempat sampah di sekolah diperbanyak lagi. Apalagi di tempat-tempat yang cenderung menjadi tempat kumpul siswa. "Kebanyakan siswa males mencari tempat sampah," katanya.
Terus, untuk menarik perhatian siswa, sebaiknya tempat sampah didesain seunik mungkin. "Kan nggak salah dong kalau berkreasi dikit dengan tempat sampah. Selain
menarik sehingga siswa jadi rajin membuang sampah di sana, lingkungan sekolah juga jadi indah," katanya. Di sekolahnya sendiri, tempat sampahnya kebanyakan dicat berwarna merah.
Icha sendiri mengaku jujur kalo dirinya nggak selalu buang sampah pada tempatnya.
"Tapi aku pengen mendisiplinkan diri untuk buang sampah di tempatnya. Disiplin itu kan harus dimulai dari diri sendiri," katanya bijak.
Ngetop
karena Bersih
Nourmauli Siagian lain lagi. Doski mengaku sangat bangga dengan sekolahnya karena selalu bersih. Auli, begitu dia biasa dipanggil rekan-rekannya, emang termasuk makhluk yang konsisten buang sampah di tempatnya.
"Kalo lingkungan bersih, kan kita-kita yang ikut senang dan nyaman," kata siswa kelas XII IPS 2 SMA Tri Bakti Pekanbaru ini.
Dia bercerita, di sekolahnya ada dua jenis tempat sampah. Ada yang besar, jumlahnya sekitar 10 buah. Ada juga yang kecil, tapi dia tidak ingat berapa jumlahnya. Warnanya kebanyakan coklat.
"Tapi bentuknya nggak ada yang unik, semua berbentuk seperti tempat sampah biasa," katanya.
Dia menambahkan, seharusnya tempat sampah yang ada disekolah itu dicat lebih bagus. Bahkan bisa diberi tulisan yang dapat mengimbau siswa untuk selalu menjaga kebersihan.
"Aku rajin buang sampah pada tempatnya, karena itu sangat penting. Apa lagi kalau disekolah, buang sampah nggak boleh sembarangan. Sekolah kami kan terkenal dengan kebersihannya," katanya bangga.(Wido CCMD)
Febrina Ayu Wulan
SMAN 4 Pekanbaru
Di sekolahku pada umumnya tempat sampah selalu ada di setiap ruangan, baik di dalam elas maupun di luar kelas. Karena kami selalu diimbau untuk menjaga kebersihan. Warna tempat sampah kami bermacam-macam kalau yang di dalam kelas, tapi kalau yang di luar kelas warnanya kuning.
Wira Lesmana Gemiwa
SMPN 23 Pekanbaru
Tempat sampah di sekolah aku warnanya abu-abu dan bentuknya juga biasa-biasa aja. Tapi meskipun tempat sampah itu bentuknya biasa, namun kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting!
Ely Nasution
Kepala TU SMKN 2 Pekanbaru
Tempat sampah itu sangat penting, karena merupakan sarana untuk menjaga kebersihan. Saya yakin setiap sekolah selalu menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang telah disesuaikan. Namun saya sebagai guru sering kecewa terhadap siswa yang tidak mau membuang sampah pada tempatnya.
yang doyan buang sampah
bukan di tong sampah.
Hidayani Fitri, siswi kelas XII IPS 3 SMAN 1 Bangkinang, ngerasa kalo doski termasuk cewek yang cukup getol menjaga kebersihan. Tapi siang itu, Hidayani terpaksa membuang bungkus kue sus cemilannya di halaman sekolahnya yang rindang.
"Abis malas nyari kotak sampah," katanya beralasan.
Ney, begitu gadis ini biasa disapa bilang, di sekolahnya sebenarnya banyak terdapat kotak sampah. Bahkan di setiap ruangan ada. Saking banyaknya, sampai-sampai Ney yang hobi nonton dan jalan-jalan ini nggak pernah menghitung jumlahnya.
"Tapi bentuknya biasa aja. Warnanya kuning, ada juga yang hijau," katanya.
Ney mengungkapkan, doski sebenarnya nggak begitu tertarik memperhatikan kotak
sampah selama ini. Dan ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang, doski juga
seringkali nggah hafal di mana saja letak si kotak sampah.
"Tapi aku nggak sering kok buang sampah sembarangan. Kadang-kadang aja. Seringan aku buang ke kotak sampah," katanya sambil senyum-senyum.
Menurut Ney, tempat sampah di sekolah seharusnya dibikin seunik mungkin. Agar siswa/siswi tertarik dan nggak buang sampah sembarangan lagi. Karena, mesti kotak sampah udah lumayan banyak, ternyata yang membuang sampah di halaman sekolah juga selalu ada.
Hal ini diiyakan Icha, itu nama panggilan Anisa Wahyuli, siswi kelas XII IPA 4 SMAN 1 Bagan Batu. Gadis kelahiran Pekanbaru, 30 Juli 1991 ini bilang, jarang sekali ada sekolah yang memiliki tempat sampah yang unik. Umumnya biasa aja.
"Padahal kotak sampah tuh kan sarana yang penting. Bayangin aja kalo sekolah nggak ada kotak sampah, pasti deh berantakan dan jorok banget," kata cewek yang hobi membaca buku ini.
Selain itu, Icha juga berpikiran, seharusnya jumlah tempat sampah di sekolah diperbanyak lagi. Apalagi di tempat-tempat yang cenderung menjadi tempat kumpul siswa. "Kebanyakan siswa males mencari tempat sampah," katanya.
Terus, untuk menarik perhatian siswa, sebaiknya tempat sampah didesain seunik mungkin. "Kan nggak salah dong kalau berkreasi dikit dengan tempat sampah. Selain
menarik sehingga siswa jadi rajin membuang sampah di sana, lingkungan sekolah juga jadi indah," katanya. Di sekolahnya sendiri, tempat sampahnya kebanyakan dicat berwarna merah.
Icha sendiri mengaku jujur kalo dirinya nggak selalu buang sampah pada tempatnya.
"Tapi aku pengen mendisiplinkan diri untuk buang sampah di tempatnya. Disiplin itu kan harus dimulai dari diri sendiri," katanya bijak.
Ngetop
karena Bersih
Nourmauli Siagian lain lagi. Doski mengaku sangat bangga dengan sekolahnya karena selalu bersih. Auli, begitu dia biasa dipanggil rekan-rekannya, emang termasuk makhluk yang konsisten buang sampah di tempatnya.
"Kalo lingkungan bersih, kan kita-kita yang ikut senang dan nyaman," kata siswa kelas XII IPS 2 SMA Tri Bakti Pekanbaru ini.
Dia bercerita, di sekolahnya ada dua jenis tempat sampah. Ada yang besar, jumlahnya sekitar 10 buah. Ada juga yang kecil, tapi dia tidak ingat berapa jumlahnya. Warnanya kebanyakan coklat.
"Tapi bentuknya nggak ada yang unik, semua berbentuk seperti tempat sampah biasa," katanya.
Dia menambahkan, seharusnya tempat sampah yang ada disekolah itu dicat lebih bagus. Bahkan bisa diberi tulisan yang dapat mengimbau siswa untuk selalu menjaga kebersihan.
"Aku rajin buang sampah pada tempatnya, karena itu sangat penting. Apa lagi kalau disekolah, buang sampah nggak boleh sembarangan. Sekolah kami kan terkenal dengan kebersihannya," katanya bangga.(Wido CCMD)
Febrina Ayu Wulan
SMAN 4 Pekanbaru
Di sekolahku pada umumnya tempat sampah selalu ada di setiap ruangan, baik di dalam elas maupun di luar kelas. Karena kami selalu diimbau untuk menjaga kebersihan. Warna tempat sampah kami bermacam-macam kalau yang di dalam kelas, tapi kalau yang di luar kelas warnanya kuning.
Wira Lesmana Gemiwa
SMPN 23 Pekanbaru
Tempat sampah di sekolah aku warnanya abu-abu dan bentuknya juga biasa-biasa aja. Tapi meskipun tempat sampah itu bentuknya biasa, namun kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya itu sangat penting!
Ely Nasution
Kepala TU SMKN 2 Pekanbaru
Tempat sampah itu sangat penting, karena merupakan sarana untuk menjaga kebersihan. Saya yakin setiap sekolah selalu menyediakan tempat sampah dengan jumlah yang telah disesuaikan. Namun saya sebagai guru sering kecewa terhadap siswa yang tidak mau membuang sampah pada tempatnya.
Comments
Post a Comment