Skip to main content

Antara Cinta dan Kekuasaan

Dear Xpresi,
Namaku Ardan. Saat ini aku terjerat dilema antara organisasi dan cinta. Tahu nggak sih, sekarang aku dipercaya sebagai orang yang megang peran penting di salah satu organisasi kampusku. Intinya, duduk di jajaran ketua lah. Emang, nggak ada yang salah sama kegiatanku itu.
Tapi, cewekku yang duduk di kelas 2 SMA melarangku untuk menerima jabatan itu. Alasannya, dia takut perhatian yang aku kasih ke dia bakal berkurang. Ya.. ya.. mengingat intensitas jadwal ngedate kami akhir-akhir ini makin jarang. Umur hubungan kami udah mendekati satu tahun. Selama ini sih, hubungan kami seperti malam dengan bulan, bagaikan siang dengan matahari, alias mesra banget.



Sepanjang perjalanan cintaku (weitss..kayak lagunya Lobow aja), nggak pernah sekali pun kami bertengkar. Bahkan, adu argumen aja nggak pernah. Tiap ada masalah, selalu aja ada yang ngalah. Aku dan dia berusaha saling ngerti kondisi satu sama lain. Bagiku, dia seperti cahaya. Setitik cahaya yang menerangi jalan di setiap langkahku.
Tapi, nggak tahu kenapa, untuk masalah ini, dia nggak mau ngerti aku sedikit pun. Aku juga sama, nggak rela kalau harus ninggalin jabatanku di kampus. Buatku, jabatan ini adalah sebuah kepercayaan. Ya, setidaknya ini adalah media pembelajaranku untuk bersikap lebih dewasa dan belajar berpikir lebih bijak.

Sekarang karena sikap batu kami, pertengkaran pun tak terelakkan. Kami sering banget adu mulut kalau udah ngebahas masalah itu. Nggak cuma saat ketemu langsung. Bahkan, kami sering berdebat sengit lewat SMS. Buntutnya, dia jadi nggak mau balas SMS-ku. Intensitas telepon-teleponan juga menurun. Hiks, jujur Aime, aku nggak sanggup kalau harus terjerat dengan kondisi ini. Seperti yang aku bilang sebelumnya, kami nggak pernah sekali pun berbeda pendapat kayak gini.

Apalagi, aku pernah mengalami kejadian serupa. Penyebab aku putus dengan mantanku sebelumnya juga karena beda pendapat. Padahal, waktu itu aku udah nyoba buat ngalah, tapi akhirnya ya tetap aja, dia nggak mau ngerti. Bantu aku Aime. Aku nggak mau kehilangan cewekku yang sekarang gara-gara beda pendapat lagi.
Ardan, Ardan
****@plasa.com

Dear Ardan,
Wuah, hebat ya kalian, kok bisa sih sewa bulan sama matahari buat meragain hubungan kamu? He he.. Hmm, satu kata sih buat ngejawab permasalahan ini. Mau tau? Yap! Kata itu adalah “mengalah”. Tapi, nggak usah sampai dinyanyiin kayak irama lagu Seventeen lho. (Mengapa harus aku yang mengalah...) ho ho.
Emang, kalau udah bergelut sama masalah perasaan kayak gini, kamulah yang seharusnya bisa bersikap lebih dewasa. Sadar dong, kamu kan yang lebih tua dibanding cewekmu. Iya kan? Masih mau mengelak? He he... Setelah ada niat buat mengalah, ini langkah-langkah yang harus kamu lakuin.

Timbang Kepentingan

Xpresi nggak cuma ngebahas masalah cinta tanpa merhatiin kondisi realita. Xpresi pengin pemecahan masalah ini berimbang. Jadi, sekarang coba ambil timbangan (yang pasti bukan timbangan gula, apalagi timbangan badan). Ukur terlebih dahulu, porsi kepentingan kedua pihak (organisasi dan pacar). Apakah organisasi di kampusmu itu bener-bener ngebutuhin kamu? It means, apa nggak ada lagi orang yang bisa gantiin kamu di posisi itu? Mungkin, organisasi butuh kamu dan kamu juga butuh aktualisasi diri. Tapi, di sisi lain, pacarmu juga perlu kamu dan kamu... pasti juga butuh dia kan? Kuncinya, kamu bisa adil membagi porsi buat organisasi dan pacar.

Candle Light Negotiation
Kamu kukuh menerima kepercayaan (jabatan) yang diberikan? Oke, nggak salah kok. Tapi, kamu harus buru-buru mencari waktu untuk menjelaskan ke cewekmu. Bikin suasana yang tenang dan romantis. Saat candle light dinner, mungkin. Di kesempatan itu, bikin beberapa deal dengan cewekmu. Dia boleh mengajukan syarat. Lalu, kamu akan mencoba berkompromi. Misalnya, dia pengin kamu tetap rajin mengantar jemput dia. Boleh, tapi kamu “menawar’’, dalam satu minggu ada dua hari yang kamu nggak bisa lantaran harus ikut rapat di organisasi. Kalau sebelumnya kamu bilang cewekmu bisa mengalah, pasti kali ini dia juga mau menurunkan tuntutannya.

Beri Pembuktian
Kalau negosiasi udah berjalan, patuhi hasil kesepakatan. Buang jauh-jauh keegoisan. Cepat-cepatlah menjalin keakraban kembali dengannya. Butuh kerelaan memang. Setelah seharian penat dengan urusan organisasi, harus antar-jemput pacar les. Meski capek, itulah konsekuensinya. Nggak mau kan, kejadian pahit dari pacar sebelumnya terulang? Menjalani dua aktivitas mesti pinter-pinter atur waktu. Aime yakin deh kalau kamu berhasil ngasih pembuktian ke dia, pasti hubungan kalian bakal berjalan mulus seperti sedia kala. Good luck, boys!(Xpresi)

Comments

Post a Comment

Paling Banyak Dibaca