Tidak jarang perpustakaan dijumpai dalam keadaan yang memprihatikan, seperti perpustakaan yang sepi pengunjung, koleksinya yang berdebu dan ketinggalan zaman, belum lagi dengan kondisi gedung atau ruangannya yang kusam dan gelap. Otomatis kondisi seperti itu tidak boleh dibiarkan, apalagi perpustakaan yang berada di perguruan tinggi (PT).
Dalam Dialog Interaktif Penerapan Konsep Public Relation di Perpustakaan yang ditaja Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Sarif Kasim (Suska), Kamis (27/3) di kampus tersebut terungkap bahwa perpustakaan harus dikelola secara profesional untuk menghindari problem perpustakaan.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu nara sumber yakni Dosen Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Dra Neneng Komariah M Lib, kehadiran Public Relation (PR) atau bagian Hubungan Masyarakat (Humas) mutlak diperlukan bagi perpustakaan.
‘’Untuk mengatasi dan memecahkan persolan perpustakaan yang dihadapi, PR bersama-sama jajarannya harus mencarikan solusi yang baik agar perpustakaan terbangun citranya ditengah-tengah masyarakat. Ini sangat diperlukan kerja keras dan berusaha dengan baik, maka diperlukan sekali kehadiran pekerja perpustakaan yang handal dan profesional,’’ ungkapnya.
Kemudian disampaikannya juga, hampir 75 persen dari staf perpustakaan melakukan kegiatan layanan informasi yang berhadapan langsung dengan pengguna. Karena itulah budaya kerja yang disiplin, bertanggungjawab, kerjasama dan penuh dedikasi adalah merupakan satu hal yang mutlak.
‘’Sikap ini harus ditunjukan pada prilaku melayani dengan terampil, sopan, ramah dan menyenangkan. Kesan ini sangat diperlu ditonjolkan untuk membangun citra perpustakaan. Melalui sikap dan prilaku staf perpustakaan yang profesional, pangguna akan percaya bahwa perpustakaan dapat membantu memenuhi keperluan informasi mereka dan perpustaaakn menjadi tenpat yang menyenangkan untuk dikunjungi,’’ ujarnya.
Nara sumber lainnya berasal dari Unpad juga Ninis Agustini Damayani mengatakan, PR fungsinya untuk memecahkan problem internal dan ekternal yang berkaitan dengan lembaga atau perusahaan berhubungan langsung dengan publik. Begitu juga diharapkan PR mampu memberikan kontribusi dan salin memahami dianta kelompok dan institusi. ‘’Dengan kata lain PR membantu menumbuhkan hubungan yang harmonis antara publik dengan menggunkan komunikasi timbal bail,’’ ungkapnya.(Sherly, SMKN 2 Pekanbaru)
Comments
Post a Comment