Skip to main content

Hantu itu bernama UN

Ujian Nasional (UN) 2008 membuat hampir sebagian siswa dihantui kecemasan. Apalagi mata pelajaran yang diujikan lebih banyak dibanding tahun lalu. Tahun ini, ada enam mata pelajaran yang diujikan. Sedangkan tahun lalu hanya tiga saja. Selain itu, rata-rata minimal pun dinaikkan. Ditambah lagi dengan waktu pelaksanaan yang semakin dekat. Tingkat SMA/SMK/MA dilaksanakan 22-24 April mendatang sedangkan UN SMP/MTs, 5-8 Mei.


Jenjang SMP, mata pelajaran yang diujikan antara lain bahasa indonesia, matematika, bahasa inggris, dan ilmu pengetahuan alam. Sedangkan SMA program IPA diujikan mata pelajaran bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, fisika, kimia, dan biologi. Sementara itu, SMA Program IPS diujikan mata pelajaran bahasa indonesia, bahasa inggris,mMatematika, ekonomi, sosiologi, dan geografi. Dan, SMA program bahasa diujikan bahasa indonesia, bahasa inggris, bahasa asing, sastra indonesia, sejarah budaya/antropologi, dan matematika.

Ketika Xpresi Riau Pos menanyakan kepada siswa yang akan mengikuti UN, banyak di antara mereka yang takut dan cemas. Misalnya Andreas, pelajar kelas XII IPS 1 SMAN 7 Pekanbaru. Ketika mendengar mata pelajaran yang diujikan ditambah, ia mengaku kaget dan shock. Menurutnya, bertambahnya mata pelajaran yang akan diujikan berarti menambah lagi waktu untuk belajarnya (jurusan IPS) terhadap mata pelajaran yang lain, khususnya mata pelajaran sosiologi dan geografi. Apalagi, rata-rata pelajaran itu banyak hafalannya, misalnya istilah-istilah yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut.‘’Wah, bercabang-cabang istilah-istilah di kepalaku.

Ada yang bahasa inggris-lah, ekonomi ,sosiologi, geografi, dan sejarah. Semua deh,’’ ungkapnya ketika diwawancarai Rabu (20/3) lalu.Walaupun begitu, ia tetap belajar ekstra agar bisa lulus. ‘’Sekarang waktuku lebih banyak untuk belajar. Ada sih mainnya, tapi nggak seperti yang dulu. Kalo sekarang, dibatasin. Ya, kira-kira satu kali dalam seminggulah. Itupun cuma sebentar, nggak sampai sejam-lah. Habisnya takut banget nggak lulus sih,’’ ujarnya lagi.Hal senada juga dikatakan Tika Ramadhani.

Walaupun dihantui ketidaklulusan, pelajar kelas XII IPS 1 SMAN 7 Pekanbaru ini juga belajar ekstra. Ia sudah melakukan persiapan sekitar 60 persen. ‘’Persiapan yang sudah aku lakukan menjelang UN ini, alhamdullillah sudah 60 persen berkat terobosan di sekolah dan try out-try out yang sudah dilaksanakan. Sedangkan 40 persennya, masih terus diisi,’’ tuturnya. Tata Ulfah, pelajar kelas XII IPA 1 SMAN 4 Pekanbaru juga mengatakan demikian.

Dengan ditambahnya mata pelajaran yang di-UN-kan, ia mengaku pesimis akan lulus. Tapi, ia tetap belajar agar bisa lulus, misalnya dengan membahas soal-soal. Hal yang sama juga dikatakan Rida Wati, pelajar kelas XII IPS SMA Al-huda.Selain itu, Farid Amhar, pelajar kelas XII IPA 2 SMAN 7 Pekanbaru ini juga sudah melakukan berbagai persiapan menjelang UN. ‘’Persiapan menjelang UN, pastinya ngikutin bimbingan belajar di sekolah dan melakukan try out. Yang penting belajar ekstra agar lulus,’’ katanya.

Walaupun begitu, bukan belajar terus aja, tapi istirahat. Ia juga melakukan refreshing. ‘’Ya, nggak lah. Ada refresing-nya juga,’’ ujarnya.Harus Siap Fitriani SPd, guru ekonomi SMAN 7 Pekanbaru mengatakan, setuju dengan diadakannya UN tahun ini. Dengan UN tersebut, katanya, dapat mengukur tingkat kemampuan para siswa secara menyeluruh pada tingkat nasional.

Tentang siswa yang takut dan keberatan dilaksanakan UN ditambah lagi dengan penambahan mata pelajaran yang di-UN-kan sesuai dengan jurusan masing-masing, lebih jauh Fitri mengatakan siswa yang merasa keberatan dengan UN tersebut, dikarenakan belum siap atau belum melakukan persiapan apa-apa menjelang UN 2008 nanti. ‘’Para siswa hanya bisa mengeluh memikirkan ujian, tanpa berusaha dengan semaksimal mungkin memperoleh bekal yang akan mereka pertaruhkan pada UN nanti. Akibatnya, banyak mereka yang stres sebelum bertempur,’’ katanya. Tapi, beda lagi yang disampaikan Asmar Fitra Devi SPd.

Guru Biologi SMAN 7 Pekanbaru itu mengatakan, UN yang diadakan mempunyai sisi positif dan ada negatif. Positifnya, meningkatkan Standar Kelulusan (SKL) tiap tahunnya. Negatifnya, merasa sedih dan kecewa disebabkan bahan baku yang rendah dan input yang diterima siswa belum sesuai dengan ketentuan yang diputuskan oleh pusat perihal dilaksankannya UN 2008 ini. “Seharusnya, keputusan itu harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki tiap sekolah maupun siswa itu sendiri,” ujarnya.Try Out Bantu Siswa Hadapi UNDisinggung soal try out, baik yang diadakan sekolah maupun dari dinas pendidikan, menurut Fitri, membantu siswa dalam menghadapi UN. ’’Tapi dikembalikan lagi pada siswanya.

Apakah mereka benar-benar melakukan try out itu dengan sungguh-sungguh? Atau mereka hanya mengerjakan try out tersebut tanpa memaknai soal-soal yang nantinya bisa membantu mereka mengikuti UN nantinya. Ya, semua tergantung siswanya sendiri,’’ tuturnya.Persiapan SekolahSemua sekolah pastinya sudah melakukan berbagai persiapan kepada siswa dalam menghadapi UN. Misalnya SMA Al-Huda.

Sekolah yang dikepalai H Jhoni Ardan Wardan LC MA ini telah berusaha memaksimalkan persiapan dalam menghadapi UN. ‘’Untuk persiapan mental para siswa kita bekali dengan membimbing mereka dengan berbagai cara, juga telah mempersiapkan mereka secara intensif. Salah satunya memberikan bimbingan khusus dalam bidang studi yang di-Un-kan,’’ kata Jhoni saat diwawancarai Kamis (20/3) lalu. Ia menargetkan UN tahun ini, 99 persen yang lulus.’’Namun kita tetap berharap siswa kita lulus 100 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, SMAN 4 Pekanbaru juga melakukan persiapan UN sejak Januari lalu. Menurut Drs Azwir selaku Kasek SMAN 4, sekolahnya pada prinsipnya telah melakukan persiapan dengan belajar tambahan, mengadakan try out, baik dari provinsi maupun kota, serta sekolah. Sementara itu, ada dua kriteria standar nilai kelulusan. Pertama, siswa memiliki nilai rata-rata minimal 5,25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan tidak ada nilai di bawah 4,25. Khusus SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan Minimum 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Kedua, siswa memiliki nilai minimal 4,00 pada salah satu mata pelajaran dan nilai mata pelajaran lainnya minimal 6,00.(dri)

Comments

Paling Banyak Dibaca