Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, Pak Aburizal Bakrie mengungkapkan, sampai Juni 2008, sebanyak 57 persen dari total kasus AIDS di Indonesia adalah mereka yang berusia 15 hingga 30 tahun. Virus HIV dan AIDS tampaknya emang lagi mengincar kaum muda.
Itu sebabnya, saat ini penanggulangan HIV/AIDS digalakkan pada kaum muda. Itulah pula kenapa, pada peringatan Hari AIDS nasional tahun ini, 1 Desember 2008 lalu, temanya yakni ‘’Yang Muda Yang Membuat Perubahan’’
Masih soal data, Departemen Kesehatan RI mencatat, hingga Juni 2008 terdapat sekitar 6.782 orang berusia 20-29 tahun yang mengidap AIDS. Kalau masa inkubasi penyakit ini antara 5 sampe 10 tahun, artinya bisa ditebak, para penderita HIV/AIDS ini terinfeksi HIV saat mereka lagi remaja.
Akibat Seks Bebas
HIV adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV), nama virus jahat yang menyerang sel darah putih. Pasti dong kamu-kamu udah pada tahu pada pelajaran Biologi, kalo sel darah putih inilah yang berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari berbagai penyakit.
Nah, karena terserang HIV, sel darah putih jadi rusak. Dan kalo ada penyakit yang datang, meski itu cuma pilek atau flu ringan sekalipun, bisa fatal akibatnya karena bisa membuat orang yang terserang HIV meninggal dunia.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) sendiri adalah kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan serangan virus HIV tadi. Jadi, seseorang dikatakan positif HIV jika pada pemeriksaan darahnya ternyata ada virus HIV pada tubuhnya. Tapi, dia belum menunjukkan gejala penyakit.
Baru dikatakan terjangkit AIDS jika dia menderita suatu penyakit (bisa TBC, hepatitis, demam atau bahkan cuma sariawan dan lainnya) dan tubuhnya tidak berdaya lagi melawan penyakit itu. Asal tahu aja ya, orang yang positif HIV atau biasa disebut Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa hidup normal seperti manusia biasa.
Tapi, memang ODHA bisa menularkan virus itu kepada orang lain. Oh ya, HIV sendiri mampu hidup pada empat cairan tubuh manusia, yakni cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI).
“Dan penularannya bisa lewat hubungan seksual, pemakaian jarum suntik secara bersamaan, transfusi darah, atau dari seorang ibu kepada janinnya,” ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, Djamaris Djamal, M.Kes saat ngobrol dengan Xpresi, pekan lalu.
Pak Djamaris menjelaskan, di Riau sendiri saat ini sudah 301 orang positif mengidap HIV/AIDS. Dan 200 di antaranya berasal dari Kota Pekanbaru. Waduh!
“Tapi itu baru yang terdeteksi. Jumlah yang sebenarnya pasti lebih dari itu, karena banyak penderita yang malu untuk memeriksakan diri. Atau bahkan tidak tahu kalau dia mengidap HIV,” katanya.
Pak Djamaris menganjurkan, bagi remaja yang pernah melakukan seks bebas, pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik, atau pernah berhubungan dengan para pelaku seks komersil, sebaiknya segera memeriksakan diri. Karena HIV/AIDS, meski belum ada obatnya, bisa diterapi bila diketahui dini.
“Masa inkubasi penyakit ini lama. Bisa jadi, setelah 7 tahun terinfeksi HIV baru ketahuan,” ujarnya.
Asal tahu saja, saat ini, lebih dari 50 persen pecandu narkoba di kota-kota besar di Indonesia positif terjangkit HIV/AIDS. “Karena itu, jika pernah menjadi pecandu atau melakukan seks bebas, segeralah memeriksakan diri,” ujar Pak Djamaris.
Di mana bisa periksa darahnya? Bisa di beberapa tempat, yakni RSUD Arifin Ahmad, Rumah Sakit Jiwa Panam, dan Puskesmas Kecamatan Limapuluh Pekanbaru. Di sana, ada Klinik VCT yang khusus memberikan konseling dan terapi bagi para ODHA. jadi, lebih baik sedia payung sebelum HIV menyerang kan?!
Masih Berhak Hidup
Terus, gimana pula komentar pelajar tentang HIV/AIDS ini? Sudahkah mereka tahu dan paham tentang penyakit mematikan yang kini kian meluas di antara kita?
Yurmi, siswi SMPN 16 Pekanbaru kelas VII.1 menjawab ragu-ragu. “Kalau nggak salah, Yurmi pernah dengar kalau HIV/AIDS itu adalah penyakit yang mematikan. Secara sedikit demi sedikit akan memakan sistem ketahanan tubuh kita,” gitu kata Yurmi.
Menurutnya, cara yang efektif untuk menahannya penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja adalah meningkatkan iman dan takwa. “Kalau udah rajin ibadah, otomatis kita bakal terhindar dong dari perbuatan negatif seperti itu,” tambah Yurmi.
Trus, kalau kamu tau, ada temen kamu yang terkena HIV/AIDS, mau gimana? “Orang yang terkena HIV/AIDS masih berhak untuk hidup, jadi dia masih punya kesempatan dong untuk hidup. Aku akan support dia. Dan aku bakal bilang, ODHA masih bisa berkreativitas,” kata Yurmi tegas.
Dan cewek berambut panjang ini juga bilang, ia berharap banget pemerintah bisa menggalakkan dan mengkampanyekan kalau HIV/AIDS itu memang sangat berbahaya. “Karena saya yakin, masih banyak teman-teman yang belum paham sesungguhnya dengan HIV/AIDS,” katanya. (shahid WMD/dri)
Itu sebabnya, saat ini penanggulangan HIV/AIDS digalakkan pada kaum muda. Itulah pula kenapa, pada peringatan Hari AIDS nasional tahun ini, 1 Desember 2008 lalu, temanya yakni ‘’Yang Muda Yang Membuat Perubahan’’
Masih soal data, Departemen Kesehatan RI mencatat, hingga Juni 2008 terdapat sekitar 6.782 orang berusia 20-29 tahun yang mengidap AIDS. Kalau masa inkubasi penyakit ini antara 5 sampe 10 tahun, artinya bisa ditebak, para penderita HIV/AIDS ini terinfeksi HIV saat mereka lagi remaja.
Akibat Seks Bebas
HIV adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV), nama virus jahat yang menyerang sel darah putih. Pasti dong kamu-kamu udah pada tahu pada pelajaran Biologi, kalo sel darah putih inilah yang berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari berbagai penyakit.
Nah, karena terserang HIV, sel darah putih jadi rusak. Dan kalo ada penyakit yang datang, meski itu cuma pilek atau flu ringan sekalipun, bisa fatal akibatnya karena bisa membuat orang yang terserang HIV meninggal dunia.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) sendiri adalah kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan serangan virus HIV tadi. Jadi, seseorang dikatakan positif HIV jika pada pemeriksaan darahnya ternyata ada virus HIV pada tubuhnya. Tapi, dia belum menunjukkan gejala penyakit.
Baru dikatakan terjangkit AIDS jika dia menderita suatu penyakit (bisa TBC, hepatitis, demam atau bahkan cuma sariawan dan lainnya) dan tubuhnya tidak berdaya lagi melawan penyakit itu. Asal tahu aja ya, orang yang positif HIV atau biasa disebut Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa hidup normal seperti manusia biasa.
Tapi, memang ODHA bisa menularkan virus itu kepada orang lain. Oh ya, HIV sendiri mampu hidup pada empat cairan tubuh manusia, yakni cairan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI).
“Dan penularannya bisa lewat hubungan seksual, pemakaian jarum suntik secara bersamaan, transfusi darah, atau dari seorang ibu kepada janinnya,” ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, Djamaris Djamal, M.Kes saat ngobrol dengan Xpresi, pekan lalu.
Pak Djamaris menjelaskan, di Riau sendiri saat ini sudah 301 orang positif mengidap HIV/AIDS. Dan 200 di antaranya berasal dari Kota Pekanbaru. Waduh!
“Tapi itu baru yang terdeteksi. Jumlah yang sebenarnya pasti lebih dari itu, karena banyak penderita yang malu untuk memeriksakan diri. Atau bahkan tidak tahu kalau dia mengidap HIV,” katanya.
Pak Djamaris menganjurkan, bagi remaja yang pernah melakukan seks bebas, pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik, atau pernah berhubungan dengan para pelaku seks komersil, sebaiknya segera memeriksakan diri. Karena HIV/AIDS, meski belum ada obatnya, bisa diterapi bila diketahui dini.
“Masa inkubasi penyakit ini lama. Bisa jadi, setelah 7 tahun terinfeksi HIV baru ketahuan,” ujarnya.
Asal tahu saja, saat ini, lebih dari 50 persen pecandu narkoba di kota-kota besar di Indonesia positif terjangkit HIV/AIDS. “Karena itu, jika pernah menjadi pecandu atau melakukan seks bebas, segeralah memeriksakan diri,” ujar Pak Djamaris.
Di mana bisa periksa darahnya? Bisa di beberapa tempat, yakni RSUD Arifin Ahmad, Rumah Sakit Jiwa Panam, dan Puskesmas Kecamatan Limapuluh Pekanbaru. Di sana, ada Klinik VCT yang khusus memberikan konseling dan terapi bagi para ODHA. jadi, lebih baik sedia payung sebelum HIV menyerang kan?!
Masih Berhak Hidup
Terus, gimana pula komentar pelajar tentang HIV/AIDS ini? Sudahkah mereka tahu dan paham tentang penyakit mematikan yang kini kian meluas di antara kita?
Yurmi, siswi SMPN 16 Pekanbaru kelas VII.1 menjawab ragu-ragu. “Kalau nggak salah, Yurmi pernah dengar kalau HIV/AIDS itu adalah penyakit yang mematikan. Secara sedikit demi sedikit akan memakan sistem ketahanan tubuh kita,” gitu kata Yurmi.
Menurutnya, cara yang efektif untuk menahannya penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja adalah meningkatkan iman dan takwa. “Kalau udah rajin ibadah, otomatis kita bakal terhindar dong dari perbuatan negatif seperti itu,” tambah Yurmi.
Trus, kalau kamu tau, ada temen kamu yang terkena HIV/AIDS, mau gimana? “Orang yang terkena HIV/AIDS masih berhak untuk hidup, jadi dia masih punya kesempatan dong untuk hidup. Aku akan support dia. Dan aku bakal bilang, ODHA masih bisa berkreativitas,” kata Yurmi tegas.
Dan cewek berambut panjang ini juga bilang, ia berharap banget pemerintah bisa menggalakkan dan mengkampanyekan kalau HIV/AIDS itu memang sangat berbahaya. “Karena saya yakin, masih banyak teman-teman yang belum paham sesungguhnya dengan HIV/AIDS,” katanya. (shahid WMD/dri)
Comments
Post a Comment