Selamat hari lebaran, minal aidin wal faidzin....Mari Bermaaf-maafan, hilangkanlah rasa dendam...Setelah satu bulan, kita berpuasa.. Barulah... ikut lebaran....
‘’Hey... lebaran udah lewat kali,’’ celetuk Adi Gunawan, siswa SMKN 1 Pekanbaru ini, pada Kakak kelasnya Amoy yang sedang asyik berdendang. ‘’Ye.. lebaran kan sebulan. Jadi masih ada beberapa pekan lagi untuk ngerayainnya,’’ balas Silvia Anggraini, yang akrab disapa Amoy ini.
Benar banget. ‘’Masih ada beberapa pekan lagi untuk ‘menjajah’ kue lebaran ke rumah teman, karib dan kerabat,’’ tambah Iwal, Siswa kelas II jurusan Tekhnik Informatika (IT) di SMKN 1 Pekanbaru.
Ngomong-ngomong soal lebaran, kali ini Deteksi mengupas tentang arti pentingnya bermaaf-maafan sesama teman dan kerabat pada lebaran Idul Fitri tahun ini. Xpresi juga melemparkan beberapa pertanyaan yang untuk forum Xpresi. Penting nggak sih, tradisi bermaafan itu? siapa orang yang pertama kali kamu salami? dan apa arti lebaran buat kamu?.
‘’Tradisi maaf-maafan itu, penting banget dan nggak mesti di hari lebaran aja loh! di hari lain juga kita mesti suka saling memaafkan, orang yang paling pertama aku salamin otomatis orang tua dong!” kata Iwal. “Iya, sama, Amoy juga gitu,’’ sela gadis berjilbab ini.
Banyak orang yang memanfaatkan moment lebaran untuk saling bermaaf-maafan. Walaupun sebenarnya bermaafan itu bisa kapan saja dilakukan, tapi, terkadang bagi orang-orang tertentu menunggu lebaran dulu untuk melakukan event saling bermaaf-maafan ini. Begitu juga dengan cowok manis, Mahasiswa Fekon-Unri ini. Andhee namanya.
‘’Menurut Ndhee yang cakep ini, maaf-maafan itu memang nggak harus menunggu lebaran datang. Tapi, lebaran juga nggak afdhal kalau nggak saling memaafkan. Ndhee ngerasa bermaaf-maafan penting banget dalam suasana lebaran saat ini. Kapan lagi coba! kalau bukan sekarang. Dan orang yang utama dan duluan Ndhee sungkemin pastinya Mama dan Papa dong!,’’ celotehnya manis. Cha-cha juga menipali dengan semangat. ‘’Yee.. kamu mah enak,’’ sambung Cha-cha, mantan ketua CCMD yang lagi tinggal di Padang ini.
“Kalau orang tua jauh, gimana? ’Khan nggak bisa salaman langsung,’’ keluh Cha-cha pada forum Xpresi. ‘’Yaelah Cha..!’’ timpal Andhee lagi. “Ini bukan zaman Siti Nurbaya Mbak!. Teknologi kan sudah canggih. Kalau misalnya kita jauh dari orang tua atau karib keluarga, bermaaf-maafan via SMS, MMS dan Email kan bisa. Apalagi sekarang udah ada fasilitas 3G. Jarak, nggak lagi jadi masalah, ya khan?!,’’ jelas Andhee.
‘’Nggak juga tuh!,’’ sangkal Amoy. Pasti beda rasanya ngucapin permohonan maaf, antara Via Celuler dan secara live!. Kalau Via SMS, MMS, atau 3G, kadang terkendala oleh biaya pemakaian pulsa, atau nggak nyampai SMS nya. ‘’Jadi, kadang maksud dan tujuan nggak tersampaian. Apalagi diungkapkan dengan tergesa-gesa.Pokoknya, kalau bisa langsung aja deh! Kenapa mesti pakai SMS, MMS, 3G atau media yang lain kalau emang bisa secara langsung. Ya nggak teman-teman,’’ ungkap Amoy, meminta dukungan kepada temannya.
‘’Udah.. udah..! Duh.. kok malah berkelahi sih, mau gimana pun cara nya, yang penting, maksud dan tujuan nya tersampaikan, dan hati kita pun harus bisa memberi dan menerima permohonan maaf dengan ikhlas, setuju khan?,’’ ungkap Adi mendamaikan pernyataan Andhee dan Amoy.
Rekan- rekan forum yang lain pun meng-iyakan pernyataan Adi. ‘’Ya sudah. Sekarang, Andhee, Amoy, ayo saling bermaafan. Dan Cha-cha, Iwal, yuk kita sampaikan kepada pembaca Xpresi, Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin, semoga kita bisa jumpa lagi di bulan Puasa dan Lebaran tahun Depan,’’ ceramah Adi. “Amiin.. ungkap forum serempak. (Shahid WMD/nto)
‘’Hey... lebaran udah lewat kali,’’ celetuk Adi Gunawan, siswa SMKN 1 Pekanbaru ini, pada Kakak kelasnya Amoy yang sedang asyik berdendang. ‘’Ye.. lebaran kan sebulan. Jadi masih ada beberapa pekan lagi untuk ngerayainnya,’’ balas Silvia Anggraini, yang akrab disapa Amoy ini.
Benar banget. ‘’Masih ada beberapa pekan lagi untuk ‘menjajah’ kue lebaran ke rumah teman, karib dan kerabat,’’ tambah Iwal, Siswa kelas II jurusan Tekhnik Informatika (IT) di SMKN 1 Pekanbaru.
Ngomong-ngomong soal lebaran, kali ini Deteksi mengupas tentang arti pentingnya bermaaf-maafan sesama teman dan kerabat pada lebaran Idul Fitri tahun ini. Xpresi juga melemparkan beberapa pertanyaan yang untuk forum Xpresi. Penting nggak sih, tradisi bermaafan itu? siapa orang yang pertama kali kamu salami? dan apa arti lebaran buat kamu?.
‘’Tradisi maaf-maafan itu, penting banget dan nggak mesti di hari lebaran aja loh! di hari lain juga kita mesti suka saling memaafkan, orang yang paling pertama aku salamin otomatis orang tua dong!” kata Iwal. “Iya, sama, Amoy juga gitu,’’ sela gadis berjilbab ini.
Banyak orang yang memanfaatkan moment lebaran untuk saling bermaaf-maafan. Walaupun sebenarnya bermaafan itu bisa kapan saja dilakukan, tapi, terkadang bagi orang-orang tertentu menunggu lebaran dulu untuk melakukan event saling bermaaf-maafan ini. Begitu juga dengan cowok manis, Mahasiswa Fekon-Unri ini. Andhee namanya.
‘’Menurut Ndhee yang cakep ini, maaf-maafan itu memang nggak harus menunggu lebaran datang. Tapi, lebaran juga nggak afdhal kalau nggak saling memaafkan. Ndhee ngerasa bermaaf-maafan penting banget dalam suasana lebaran saat ini. Kapan lagi coba! kalau bukan sekarang. Dan orang yang utama dan duluan Ndhee sungkemin pastinya Mama dan Papa dong!,’’ celotehnya manis. Cha-cha juga menipali dengan semangat. ‘’Yee.. kamu mah enak,’’ sambung Cha-cha, mantan ketua CCMD yang lagi tinggal di Padang ini.
“Kalau orang tua jauh, gimana? ’Khan nggak bisa salaman langsung,’’ keluh Cha-cha pada forum Xpresi. ‘’Yaelah Cha..!’’ timpal Andhee lagi. “Ini bukan zaman Siti Nurbaya Mbak!. Teknologi kan sudah canggih. Kalau misalnya kita jauh dari orang tua atau karib keluarga, bermaaf-maafan via SMS, MMS dan Email kan bisa. Apalagi sekarang udah ada fasilitas 3G. Jarak, nggak lagi jadi masalah, ya khan?!,’’ jelas Andhee.
‘’Nggak juga tuh!,’’ sangkal Amoy. Pasti beda rasanya ngucapin permohonan maaf, antara Via Celuler dan secara live!. Kalau Via SMS, MMS, atau 3G, kadang terkendala oleh biaya pemakaian pulsa, atau nggak nyampai SMS nya. ‘’Jadi, kadang maksud dan tujuan nggak tersampaian. Apalagi diungkapkan dengan tergesa-gesa.Pokoknya, kalau bisa langsung aja deh! Kenapa mesti pakai SMS, MMS, 3G atau media yang lain kalau emang bisa secara langsung. Ya nggak teman-teman,’’ ungkap Amoy, meminta dukungan kepada temannya.
‘’Udah.. udah..! Duh.. kok malah berkelahi sih, mau gimana pun cara nya, yang penting, maksud dan tujuan nya tersampaikan, dan hati kita pun harus bisa memberi dan menerima permohonan maaf dengan ikhlas, setuju khan?,’’ ungkap Adi mendamaikan pernyataan Andhee dan Amoy.
Rekan- rekan forum yang lain pun meng-iyakan pernyataan Adi. ‘’Ya sudah. Sekarang, Andhee, Amoy, ayo saling bermaafan. Dan Cha-cha, Iwal, yuk kita sampaikan kepada pembaca Xpresi, Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin, semoga kita bisa jumpa lagi di bulan Puasa dan Lebaran tahun Depan,’’ ceramah Adi. “Amiin.. ungkap forum serempak. (Shahid WMD/nto)
Comments
Post a Comment