Kata Bijak Penyemangat Hidup - Hidup adalah perjuangan. Ketika masih kanak-kanak, rel hidup yang kita jalani tidak terlalu terguncang, namun semakin dewasa maka rel tersebut semakin bercabang dan tidak tentu arah. Kata bijak penyemangat hidup dapat memberikan kita semangat dan perenungan agar hidup kita tetap berada di rel yang seharusnya. Kata bijak penyemangat hidup merupakan rangkuman dari pengalaman-pengalaman hidup yang sudah teruji. Berikut adalah beberapa kata bijak penyemangat hidup yang mampu mengingatkan kita tentang hidup yang sesungguhnya.
1. Percayalah kepada Tuhan ketika hidupmu sedang terguncang. Dia yang Maha Tahu membiarkan hal ini terjadi padamu, pasti ada maksudnya. Ia melakukan itu karena hal itu baik adanya. Jika hidupmu terpuruk, dekatkanlah dirimu padaNya, mintalah petunjuk dan jalan keluarNya.
2. Dua bata Jelek dalam hidupmu akan tertutup oleh sembilan puluh delapan bata yang baik. Kata bijak penyemangat hidup ini berasal dari biksu bernama Ajahn Brahm. Kisah ini bermula ketika ia harus membangun dinding vihara ia sendiri di pedalaman Thailand. Ketika ia sedang mengerjakan sebuah dinding bata dengan hati-hati dan penuh kesabaran, ia menyadari bahwa di dinding bata tersebut ada dua buah bata yang miring. Selama bertahun-tahun ketika ada pengunjung yang meminta untuk berkeliling vihara, ia selalu menutupi dua bata jelek itu. Suatu ketika, ia memandangi dinding bata itu dan ia pun sudah tidak tahu lagi batu bata yang jelek itu ada dimana. Dalam hidup kita sering membuat kesalahan, namun kesalahan itu harus di ganti dengan kebaikan dan pembelajaran agar tidak terulang kembali. Tidak ada yang sempurna.
3. Pembalasan itu adalah hakKu. Kata bijak ini efektif bagi yang sedang di rundung dendam kesumat. Kata bijak ini mengajarkan bahwa balas dendam adalah kuasa dari Yang Maha Kuasa. Ia tidak buta dan selalu melihat dengan jeli dengan jutaan bahkan triliunan matanya. Ia tidak akan membalas jika murka untukNya sudah diisi oleh kita. Oleh karena itu yakinlah ketika kita merasa di sakiti, ingatlah bahwa Pembalasan itu adalah hakKu.
4. Kebahagiaan berdampingan dengan Penderitaan. Bayangkan ketika anda sedang ujian test masuk ke dalam suatu sekolah ataupun pekerjaan. Tentu tidak semuanya masuk dengan gemilang. Ada pihak yang berduka ada juga pihak yang gembira. Di saat ini kita diingatkan bahwa kita sebagai manusia tidak akan luput dari rasa duka. Jadi jika kita merasa sedang ‘di atas’ hendaklah rendah hati agar ketika kita ‘dibawah’ kita mampu mengingat bahwa kita mampu untuk mencapai posisi ‘diatas’. Namun jika kesombongan melanda dan kita lupa akan asal kita maka bersiaplah untuk hancur berkeping-keping karena kita hanya mampu meratapi bahwa kita pernah ‘diatas’.
1. Percayalah kepada Tuhan ketika hidupmu sedang terguncang. Dia yang Maha Tahu membiarkan hal ini terjadi padamu, pasti ada maksudnya. Ia melakukan itu karena hal itu baik adanya. Jika hidupmu terpuruk, dekatkanlah dirimu padaNya, mintalah petunjuk dan jalan keluarNya.
2. Dua bata Jelek dalam hidupmu akan tertutup oleh sembilan puluh delapan bata yang baik. Kata bijak penyemangat hidup ini berasal dari biksu bernama Ajahn Brahm. Kisah ini bermula ketika ia harus membangun dinding vihara ia sendiri di pedalaman Thailand. Ketika ia sedang mengerjakan sebuah dinding bata dengan hati-hati dan penuh kesabaran, ia menyadari bahwa di dinding bata tersebut ada dua buah bata yang miring. Selama bertahun-tahun ketika ada pengunjung yang meminta untuk berkeliling vihara, ia selalu menutupi dua bata jelek itu. Suatu ketika, ia memandangi dinding bata itu dan ia pun sudah tidak tahu lagi batu bata yang jelek itu ada dimana. Dalam hidup kita sering membuat kesalahan, namun kesalahan itu harus di ganti dengan kebaikan dan pembelajaran agar tidak terulang kembali. Tidak ada yang sempurna.
3. Pembalasan itu adalah hakKu. Kata bijak ini efektif bagi yang sedang di rundung dendam kesumat. Kata bijak ini mengajarkan bahwa balas dendam adalah kuasa dari Yang Maha Kuasa. Ia tidak buta dan selalu melihat dengan jeli dengan jutaan bahkan triliunan matanya. Ia tidak akan membalas jika murka untukNya sudah diisi oleh kita. Oleh karena itu yakinlah ketika kita merasa di sakiti, ingatlah bahwa Pembalasan itu adalah hakKu.
4. Kebahagiaan berdampingan dengan Penderitaan. Bayangkan ketika anda sedang ujian test masuk ke dalam suatu sekolah ataupun pekerjaan. Tentu tidak semuanya masuk dengan gemilang. Ada pihak yang berduka ada juga pihak yang gembira. Di saat ini kita diingatkan bahwa kita sebagai manusia tidak akan luput dari rasa duka. Jadi jika kita merasa sedang ‘di atas’ hendaklah rendah hati agar ketika kita ‘dibawah’ kita mampu mengingat bahwa kita mampu untuk mencapai posisi ‘diatas’. Namun jika kesombongan melanda dan kita lupa akan asal kita maka bersiaplah untuk hancur berkeping-keping karena kita hanya mampu meratapi bahwa kita pernah ‘diatas’.
Comments
Post a Comment