PENINGKATAN mutu pendidikan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terus digesa. Apalagi, sebanyak 118 guru di Kuansing mendapatkan kesempatan pelatihan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Unicef pada penghujung Ramadan beberapa waktu yang lalu di Hotel Mona Pekanbaru.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kuansing Drs H Alwis MSi mengingatkan para guru yang memperoleh pelatihan dapat memberikan nilai tambah terhadap kemajuan pendidikan di Kuansing.
Materi pelatihan yang diperoleh harus dipergunakan. Jikalau materi pelajaran yang diperoleh tidak dipergunakan, maka pelatihan ini dinilai nol persen. ‘’Selama satu bulan saja tidak dipergunakan, meteri pelatihan akan hilang dan tidak memiliki arti apa-apa,’’ ucapnya.
Jadi sia-sia saja, menghabiskan waktu, menghabiskan biaya dan meninggalkan keluarga, kalau materi yang pelatihan yang diperoleh tidak langsung dipergunakan. Oleh karena itu, ia menyarankan, peserta yang mengikuti pelatihan, sepulang dari pelatihan, guru yang bersangkutan harus mengikuti langkah-langkah, pertama apabila ada waktu senggang, kembali ditengok-tengok materi yang diperoleh.
Langkah kedua lakukan diskusi dengan teman guru yang lebih dekat. Lakukan komunikasi, berdiskusi, supaya materi yang diperoleh lebih mantap dalam merealisasikannya. Kemudian ketiga, lakukan komunikasi dengan tutor pelatihan. Langkah keempat terus menerus dipergunakan.
Bantuan pelatihan yang diperoleh jangan sampai tidak dimanfaatkan, sehingga anak-anak didik juga merasakan kemajuan pendidikan yang diperoleh. Setelah pelatihan apakah dipergunakan atau tidak, pihaknya akan melakukan evaluasi, betul tidak materi pelatihan dipergunakan.
Ia menyebutkan berdasarkan evaluasi Ujian Nasional (UN) tahun lalu, Kuansing telah mampu meraih peringkat lima dari 11 Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Namun ia menyarankan guru di Kuansing untuk tidak berpuas diri. Peringkat itu harus dipertahankan, jika perlu kualitas pendidikan di Kuansing terbaik di Provinsi Riau.(nto)
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kuansing Drs H Alwis MSi mengingatkan para guru yang memperoleh pelatihan dapat memberikan nilai tambah terhadap kemajuan pendidikan di Kuansing.
Materi pelatihan yang diperoleh harus dipergunakan. Jikalau materi pelajaran yang diperoleh tidak dipergunakan, maka pelatihan ini dinilai nol persen. ‘’Selama satu bulan saja tidak dipergunakan, meteri pelatihan akan hilang dan tidak memiliki arti apa-apa,’’ ucapnya.
Jadi sia-sia saja, menghabiskan waktu, menghabiskan biaya dan meninggalkan keluarga, kalau materi yang pelatihan yang diperoleh tidak langsung dipergunakan. Oleh karena itu, ia menyarankan, peserta yang mengikuti pelatihan, sepulang dari pelatihan, guru yang bersangkutan harus mengikuti langkah-langkah, pertama apabila ada waktu senggang, kembali ditengok-tengok materi yang diperoleh.
Langkah kedua lakukan diskusi dengan teman guru yang lebih dekat. Lakukan komunikasi, berdiskusi, supaya materi yang diperoleh lebih mantap dalam merealisasikannya. Kemudian ketiga, lakukan komunikasi dengan tutor pelatihan. Langkah keempat terus menerus dipergunakan.
Bantuan pelatihan yang diperoleh jangan sampai tidak dimanfaatkan, sehingga anak-anak didik juga merasakan kemajuan pendidikan yang diperoleh. Setelah pelatihan apakah dipergunakan atau tidak, pihaknya akan melakukan evaluasi, betul tidak materi pelatihan dipergunakan.
Ia menyebutkan berdasarkan evaluasi Ujian Nasional (UN) tahun lalu, Kuansing telah mampu meraih peringkat lima dari 11 Kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Namun ia menyarankan guru di Kuansing untuk tidak berpuas diri. Peringkat itu harus dipertahankan, jika perlu kualitas pendidikan di Kuansing terbaik di Provinsi Riau.(nto)
Comments
Post a Comment