Penyempurnaan tenaga hybrid terus dilakukan oleh pabrikan mobil dunia. Kali ini, giliran Volvo unjuk gigi. Pabrikan asal Swedia itu mengenalkan Volvo ReCharge Concept.
Sama seperti mobil-mobil hybrid sebelumnya, Volvo ReCharge punya dua tenaga penggerak. Yaitu, mesin berbahan bakar biasa dan baterai. Tapi, kini Volvo memasang motor elektrik di empat rodanya. Sehingga, pemakai akan lebih merasakan penggunaan tenaga baterai untuk menghemat BBM.
Pada produk mobil hybrid sebelumnya, motor elektrik bertenaga baterai hanya digunakan sebagai tenaga sekunder. Artinya, menjadi pendukung ketika mobil kehabisan bensin.
Sesuai dengan namanya, Volvo ReCharge, jika ternyata baterai menipis (kapasitas tersisa 30 persen), mesin akan menyala. Selain menggantikan tugas baterai menjalankan mobil, mesin akan mengisi ulang baterai. Jika mau lebih menghemat BBM, ada colokan listrik di bagasi. Tinggal tancapkan di sumber listrik yang tersedia.
Mobil anyar itu menggunakan generator yang lebih efisien. Perangkat auxiliary power unit (APU) didesain untuk menyalurkan tenaga ke motor elektrik di masing-masing roda. Saat memakai APU, emisi yang dihasilkan lebih minim.
Tenaga mesin berbahan bakar biasa bisa juga diaktifkan secara manual lewat tombol di panel instrumen. Keuntungannya, tenaga baterai bisa diisi lebih awal untuk perjalanan jarak jauh. Namun, pemakaian BBM jelas lebih banyak.
"Ada perbedaan antara tenaga hybrid kami dengan yang sudah ada sekarang. Hybrid sekarang menggunakan baterai hanya dalam jangka waktu pendek untuk membantu mesin utama. Sedangkan solusi kami dirancang untuk orang yang ingin menggunakan tenaga baterai dalam waktu lama," ujar Ichiro Sugioka, project manager Volvo ReCharge Concept.
Jika baterai diisi penuh selama tiga jam, mobil dapat menempuh jarak sampai 100 km. Sedangkan pengisian cepat selama sejam bisa digunakan untuk jarak 50 km. Cukup untuk berkendara dari rumah ke tempat kerja, tanpa butuh BBM sama sekali. (Hendrawan/net)
Sama seperti mobil-mobil hybrid sebelumnya, Volvo ReCharge punya dua tenaga penggerak. Yaitu, mesin berbahan bakar biasa dan baterai. Tapi, kini Volvo memasang motor elektrik di empat rodanya. Sehingga, pemakai akan lebih merasakan penggunaan tenaga baterai untuk menghemat BBM.
Pada produk mobil hybrid sebelumnya, motor elektrik bertenaga baterai hanya digunakan sebagai tenaga sekunder. Artinya, menjadi pendukung ketika mobil kehabisan bensin.
Sesuai dengan namanya, Volvo ReCharge, jika ternyata baterai menipis (kapasitas tersisa 30 persen), mesin akan menyala. Selain menggantikan tugas baterai menjalankan mobil, mesin akan mengisi ulang baterai. Jika mau lebih menghemat BBM, ada colokan listrik di bagasi. Tinggal tancapkan di sumber listrik yang tersedia.
Mobil anyar itu menggunakan generator yang lebih efisien. Perangkat auxiliary power unit (APU) didesain untuk menyalurkan tenaga ke motor elektrik di masing-masing roda. Saat memakai APU, emisi yang dihasilkan lebih minim.
Tenaga mesin berbahan bakar biasa bisa juga diaktifkan secara manual lewat tombol di panel instrumen. Keuntungannya, tenaga baterai bisa diisi lebih awal untuk perjalanan jarak jauh. Namun, pemakaian BBM jelas lebih banyak.
"Ada perbedaan antara tenaga hybrid kami dengan yang sudah ada sekarang. Hybrid sekarang menggunakan baterai hanya dalam jangka waktu pendek untuk membantu mesin utama. Sedangkan solusi kami dirancang untuk orang yang ingin menggunakan tenaga baterai dalam waktu lama," ujar Ichiro Sugioka, project manager Volvo ReCharge Concept.
Jika baterai diisi penuh selama tiga jam, mobil dapat menempuh jarak sampai 100 km. Sedangkan pengisian cepat selama sejam bisa digunakan untuk jarak 50 km. Cukup untuk berkendara dari rumah ke tempat kerja, tanpa butuh BBM sama sekali. (Hendrawan/net)
Comments
Post a Comment