Kejutan Dimaz Buat Arie
cerpen
cerpen
ARIE terus saja menapakkan langkahnya di lorong sekolah yang masih sunyi. Dipercepatnya langkah kakinya agar segera sampai di kelas lebih cepat. Dia ingin membuktikan sendiri tentang cerita arwah penasaran yang dihebohkan oleh teman-temannya.
Sesampainya di kelas, ditemuinya kelas dalam keadaan sepi tanpa satu orang pun, segera ia beranjak menuju tempat duduknya dan kemudian mengeluarkan handycam yang telah disediakannya sedari tadi malam untuk merekam penampakan-penampakan yang mungkin akan dilihatnya nanti. Setelah dihidupkannya, dia pun mulai mengarahkan handycam nya kesetiap sudut kelas bagian atas bahkan kolong mejapun tak luput dari rekamannya.
Namun hingga teman-temannya berdatangan satu persatu tak juga ditemuinya keanehan-keanehan yang dicarinya. Akhirnya dengan sedikit kesal dimatikannya handycam kemudian dia pun kembali ketempat duduknya. Sejenak dikenangnya kembali cerita teman-temannya mengenai arwah penasaran Dimaz Cristian, kakak kelasnya yang mati bunuh diri karena cintanya ditolak oleh adik kelasnya yang tak lain adalah dirinya sendiri, Arienita Wahyuni.
Menurut Cha-cha, sepekan lalu saat ia sedang mengerjakan tugas piket, dia datang lebih awal. Dan saat mengerjakan tugas diapun melihat Dimaz memanggilnya di pintu kelas, namun saat didatanginya Dimaz menghilang. Sejak saat itu dia tidak berani lagi untuk datang lebih awal meskipun sedang mengerjakan tugas piket kelas.
Lain lagi dengan pengakuan Diana, cewek penggila basket ini menuturkan bahwa pada saat dia latihan basket Ahad lalu, dia sempat melihat Dimaz bermain basket dengan yang lain, namun saat didekatinya Dimaz sudah tidak ada lagi. Ketika ditanyakan pada teman-temannya mereka menampik kalau mereka bermain bersama Dimaz melainkan bersama Andika yang pada saat itu sedang ke toilet untuk ganti baju.
‘’Hey bengong aja?’’Suara serak Nita betul-betul mengagetkannya.
‘’Eh kamu Nit!” Respon Arie sembari memalingkan wajahnya kearah Nita yang duduk tepat disampingnya.
‘’Mikirin apaan sih? kok serius banget?’’ Cecar nita dengan pertanyaan.
‘’Enggak mikirin apa-apa kok, cuma pengen ngelamun aja,’’ elak arie.
‘’Enggak usah bohong deh, aku tahu kamu lagi mikirin gosip tentang arwah penasaran kak Dimaz, kan?’’ Tembak Nita terang-terangan.
‘’Hush.. diam!’’ bentak Arie yang juga langsung membekap mulut Nita dengan sapu tangannya. Sesaat nita meronta-ronta, minta dilepaskan bekapan sapu tangan Arie, yang kemudian di iyakan Arie dengan melepaskan tangannya dari mulut nita.
‘’Kalau ngomong dipikirin dulu dong!’’ Ujarnya perlahan.
‘’Ya deh maaf, tapi benaran kan?’’ Lanjut Nita dengan kerlingan mata nakalnya.
‘’Ya sih, aku emang lagi mikirin tentang cerita kak Dimaz, tapi aku juga bingung benar apa enggak?’’ Aku Arie pada Nita.
‘’Kamu takut atau nyesal udah nolak kak Dimaz?’’ Sejenak Arie terdiam dalam kebimbangannya. Nita pun nampak tersenyum menyaksikan kebimbangan Arie. Hingga bunyi bel tanda pelajaran pertama akan dimulai mengagetkan keduanya yang akhirnya kembali larut dalam pikiran masing-masing.
Pelajaran biologi yang biasanya menjadi pelajaran favorit Arie, menjadi sangat membosankan olehnya. Pikiran tentang arwah penasaran Dimaz betul-betul membuatnya tidak bisa berkonsentrasi barang sedikit pun. Hingga selintas ia melihat bayangan Dimaz berjalan di depan pintu kelasnya yang akhirnya membuat Arie tersentak dan segera mengejar bayangan itu.
Sesampainya di pintu kelas, tak seperti yang diceritakan teman-temannya, dia betul-betul menyaksikan sosok Dimaz Christian berada tepat dihadapannya. Sesaat dia terpaku hingga suara dimas membuyarkan semuanya.
‘’Aku kembali untuk meraih cintamu, sebenarnya cerita tentang kematianku itu hanyalah rekayasa aku dan adikku untuk mendapatkan perhatianmu,’’ kata-kata Dimaz itu betul-betul membuat pipiku bersemu merah, apalagi saat teman-temanku telah berada dibelakangku. Segera aku berlari ke pelukan Dimaz.
‘’Aku berada dipelukanmu, juga untuk menerima cintamu,’’ ucapku malu.
------------------------------
Cerpen: Kejutan Dimaz Buat Arie oleh Enda Kaswara, Siswi SMA Alhuda Pekanbaru
kurang sedikit seru..
ReplyDelete